JutawanPublicGold.Com

Motivasi Keuangan & Investasi Emas

Awas, Skema Cepat Kaya Berkedok Emas!

September 30, 2023

Pernah pada suatu ketika, banyak orang yang bertanya kepada saya tentang bagaimana cara berinvestasi emas yang menjanjikan dengan “pendapatan bulanan”. Isu ini sangat terkenal dan masyhur pada tahun 2013-2014, yaitu ketika pergerakan harga emas kurang menggiurkan. Terkadang dalam sehari ada sekitar lima sampai enam orang yang menanyakan hal yang sama kepada saya. Memang, siapapun akan bertanya-tanya tentang bagaimana cara berinvestasi emas yang menjanjikan, supaya bisa memperoleh keuntungan hingga 70% s/d 100% dalam tempo setahun. Dan hal itu sangatlah luar biasa.

Sejujurnya, apabila mendengar adanya INVESTASI yang menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal seperti itu, akan saya tolak sejak awal. Menurut ahli keuangan, Tuan Azizi Ali, pengembalian keuntungan (profit return) paling tinggi yang bisa diberikan oleh lembaga investasi terbaik di Malaysia adalah sekitar 15% saja untuk setahun. Demikian juga dengan lembaga investasi resmi di Indonesia, yang profit return rata-ratanya berkisar 13% -15% per tahun . Jadi, jika ada investor lainnya yang berani menjamin akan memberikan pengembalian keuntungan lebih dari 15% per tahun, maka hal terebut perlu di waspadai.

Kalau mereka berani menjanjikan pengembalian keuntungan hingga 100% dalam setahun, maka bisa kita pastikan bahwa itu adalah cara permainan untuk cepat kaya (silahkan baca di judul “Skema Cepat Meraup Keuntungan”). Ia adalah “too good to be true”. Kalau itu adalah sebuah usaha perniagaan, mendapatkan keuntungan lebih dari 200% dalam setahun itu merupakan sebuah hal yang biasa-biasa saja. Sebaliknya, jika ada investasi yang bisa memberikan pengembalian keuntungan 20% dalam setahun, itu pun lumayan hebat dan luar biasa. Apalagi jika keuntungannya bisa mencapai 70 hingga 100% dalam setahun.

Tanda Peringatan   

Coba berpikir sejenak dengan logika kesadaran kita, jika investasi tersebut memang benar dan asli, jangankan kita yang akan berinvestasi, beberapa lembaga kepemerintahan, bank-bank dan institusi keuangan yang tentunya memiliki dana lebih besar dan jauh lebih hebat kemampuannya dibandingkan dengan kita,  pastinya mereka akan berebutan untuk memanfaatkan peluang itu sejak dulu. Bahkan belum sempat kita akan berinvestasi, sudah kehabisan kuota dan penuh sebagaimana saham Bank Rakyat pada umumnya.

Jika itu adalah cara yang bagus, sedangkan pihak pengelola lembaga investasi yang besar sekalipun tidak menghiraukannya, maka sudah semestinya harus kita awasi dan waspadai. Jadikan itu sebagai peringatan yang jelas untuk kita. Mari berhati-hatilah,  jangan sampai kecolongan saat menginvestasikan uang kita.

Pengurus Yang Bijak Dan Baik Hati?

Hal yang kedua, banyak pengurus ataupun pihak organizer yang sangat cerdik dan pandai dalam memasarkan (dan memanipulasi) emas katanya. Bukan hanya cerdik dan pandai, bahkan mereka juga berbaik hati. Mereka promosikan bagaimana cara berinvestasi sambil menggunakan atas nama bangsa dan agama, dengan dalih “membantu sesama” katanya.

Coba kita kembali berpikir secara logika, jika mereka sebagai pengurus atau organizer bisa memberikan janji keuntungan 70% hingga 100% dalam setahun kepada para investor, kira-kira berapa keuntungan yang mereka dapatkan? Mungkin rasa-rasanya paling tidak 200% dalam setahun. Bahkan mereka pun harus menanggung biaya operasionalnya juga. Artinya, dari modal yang kita berikan, mereka pasti akan mendapatkan keuntungan 300% dalam setahun. Jika benar begitu, berarti mereka memang cerdik dan pandai, jauh lebih cerdik, pandai dan cerdas dari penjual di toko-toko emas yang telah beroperasi lebih lama dan bahkan lebih cerdas dari lembaga-lembaga keuangan terkemuka manapun di Malaysia.

Kalaulah begitu cara mereka berbisnis akan mendapat keuntungan yang sangat besar, mengapa para penjual dan penyuplai emas yang memiliki reputasi besar di Malaysia (seperti Poh Kong, Habib Jewel dan Public Gold) dan di Indonesia (seperti Antam, UBS, Halim King, Public Gold dan lain  sebagainya) tidak secerdas mereka untuk menjual emas-emasnya?

Ciri-Ciri Skema Cepat Dalam Meraup Keuntungan  

Sejujurnya, saya tidak yakin apakah dengan adanya beberapa skema cepat kaya itu adalah asli atau tidak. Akan tetapi berdasarkan kepada beberapa ciri-ciri yang perlu kita perhatikan, maka saya membuat beberapa kesimpulan bahwa itu adalah “skema cepat untuk meraup keuntungan” yang disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  • Keuntungan Yang Tidak Masuk Akal

Memberikan janji keuntungan dari 70% hingga 100%  dalam setahun adalah hal yang tidak masuk akal. Pesan dari ahli keuangan yang berpengalaman, Tuan Azizi Ali. “para investor world class seperti Warren Buffet dan George Soros pun ‘hanya mampu memberi bonus keuntungan 20% hingga 34% dalam setahun. Apakah masuk akal bila orang-orang yang tidak terkenal dalam dunia investasi dan tiba-tiba sanggup memberikan bonus yang lebih tinggi (melebihi 34% dalam setahunnya)?”

Jika benar investasi itu adalah murni, maka saya bolehkan kepada kalian semua untuk membuat pinjaman bank senilai RM200 ribu atau sekitar Rp600 jutaan dan kemudian diinvestasikan sesuai skema yang demikian itu. Berdasarkan perkiraan  dan prediksi yang saya buat, setelah dikurangi biaya ansuran pinjaman di bank sekitar RM1,2 ribu atau sekitar Rp3.,6 jutaan) dalam sebulan, kita masih memiliki saldo sekurang-kurangnya RM8 ribu hingga RM10 ribu atau sekitar Rp28 jutaan hingga Rp30 jutaan dalam sebulan. Maka tidak perlu capek kerja lagi sampai mati. Pada bulan berikutnya pun kita bisa pensiun dan beralih status sebagai “bebas keuangan”!

  • Ketentuan Yang Selalu Berubah

Skema atau cara investasi emas itu mulai populer pada tahun 2013 sebagai skema delay. Kemudian namanya berubah menjadi ETA (Estimated Time of Arrival) dengan berbagai nama program yang ditawarkan. Akan tetapi model dan struktur kepengurusan perniagaannya hampir sama, yaitu para peserta hanya perlu menyerahkan uang. Adapun emasnya belum mereka dapatkan, akan tetapi hanya diberikan ‘pendapatan bulanan’. Berbagai nama yang unik telah digunakan untuk cara skema mereka hingga istilah yang kurang baik pun pernah digunakan.

  • Produk Bukanlah Subjek Penting

Emas tidaklah penting. Harga pasaran emas di tabel grafik juga tidaklah penting. Apa yang terpenting adalah dengan menyimpan uang kita bisa memperoleh pendapatan bulanan. Bahkan para organizer atau pengurus yang sering memberi harga yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, yang tidak masuk akal. Sekalipun kepada mereka para peserta investasi bodong tersebut juga tidak memperdulikannya. Karena tidak ada penyerahan emas fisiknya.  

Keuntungan yang dijanjikan pun tidak ada sangkut-pautnya dengan naik atau turunnya harga emas. harga emas mau naik atau turun semuanya akan untung, karena nilai keuntungannya telah terjamin oleh para pengelola emas (investasi bodong). Bahkan para pembeli juga tidak terlalu ambil peduli tentang emas itu, menurut mereka (korban investasi) yang terpenting  adalah pihak pengelolanya terus  membayar pendapatan mereka secara bulanan.

  • Sumber Keuntungan Yang Tidak Jelas

Bisa dikatakan bahwa hampir semua pengelola emas (pelaku investasi bodong)  akan menghindar, jika diminta menjawab tentang pertanyaan mengenai darimana datangnya keuntungan yang luar biasa itu. Jika mereka bisa memberikan jawaban tersebut, pastinya jawaban itu akan disamarkan dan tidak jelas. 

Saya pernah bertanya kepada beberapa pengelola, tetapi kebanyakannya mereka tidak menjawab pertanyaan saya, malah sebaliknya mereka menghujat karir saya disebabkan saya adalah agen dari lembaga Public Gold. Mungkin karena mereka mengenali saya sebagai agen jual beli emas yang aktif.

Pertanyaan sederhana saya, darimana sumber keuntungan yang luar biasa itu? Sebenarnya, jawabannya cukup sederhana, emas itu ‘diperdagangkan’. Perdagangan yang bagaimana hingga mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda? Dan biasanya, jawaban yang diberikan selalu saja berbelit-belit. Bahkan seorang ahli perniagaan hebat seperti Tuan Saiful Nang sendiri mengakui bahwa dirinya pun tidak mengerti maksud penjelasannya, meskipun berusaha untuk memahami. Saya katakan padanya, “orang yang pintar sekalipun akan merasa dirinya bodoh…” tidak bisa menemukan jawabannya.

Jika kita berinvestasi dimana-mana produk investasi, dalam hal urusan pendanaan biasanya akan menjelaskan sejelas-jelasnya tentang sumber keuntungan yang akan diperoleh, yaitu bagaimana sistematika operasional perdagangan mereka serta strategi yang akan mereka gunakan dalam prospek bisnis mereka. Bahkan mereka akan tunjukkan kepada kita tentang selebaran, katalog, statistik, laporan keuangan dan sebagainya secara jelas dan terperinci. Akan tetapi, penjelasan yang sedemikian sistematis seperti itu, biasanya akan terlalu rumit. Sedangkan para investor awam tidak mau peduli tentang itu semua, yang mereka inginkan hanya keuntungan untuk mereka jelas terlihat.

Pengecohan Dalam Metode Pemasaran

Orang yang berdagang produk kecantikan akan menunjukkan barang dagangan mereka. Orang yang berdagang emas akan menunjukkan dagangan emas mereka. Akan tetapi jika ada pedagang atau penjual yang menunjukkan tumpukan uang yang banyak, produk apa yang mereka maksud untuk diperdagangkan?

Jika dengan menunjukkan uang yang bertumpuk-tumpuk begitu, bisa disimpulkan bahwa mereka sebenarnya “berjualan uang”. Dan itu adalah permainan uang. Istilahnya “money game”.

Mohon maaf, jika aktivitas mereka adalah demikian, maka benar itu adalah cara permainan meraup keuntungan dengan cepat. Sesuai pengalaman saya ketika bertemu dengan beberapa orang yang kaya, mayoritas dari mereka lebih suka kepada sikap yang low profile. Mereka lebih suka menyembunyikan kekayaan mereka. Jika memang benar kita adalah seorang yang kaya, untuk apa kita harus mengumumkan kepada banyak orang? Sebaiknya kita duduk diam dan merahasiakan kekayaan kita itu.

Coba perhatikan beberapa tokoh-tokoh bisnis terkemuka, ahli keuangan dan ahli dalam berinvestasi. Apakah mereka pernah menunjukkan dengan sombong harta kekayaan mereka? Coba lihat para tokoh-tokoh seperti Robert Kiyosaki (ahli keuangan), Tuan Azizi Ali (ahli keuangan), Puan Ainon (ahli bisnis), Irfan Khairi (pebisnis internet), Tuan Faizul Ridzuan (notaris) dan beberapa orang lainnya. Pernahkan mereka “jual” produk mereka dengan harus menunjukkan hartanya? Tidak pernah! Tetapi, akan banyak orang yang mencari mereka dikarenakan mereka memiliki NILAI (ilmu) yang besar dalam diri mereka. Mereka bisa memberikan dampak yang baik kepada sistem keuangan orang lain tanpa harus dan perlu menunjukkan kekayaan mereka.    

Bagi saya, jika ada orang yang berani menunjukkan harta kekayaan mereka, berarti itu hanyalah kekayaan yang palsu. Kekayaan yang dipamerkan hanyalah dijadikan sebagai “umpan”. Kekayaan yang mereka tunjukkan hanyalah kekayaan palsu semata.

“Money Game” Bertopeng Emas

Diantara beberapa ciri yang saya sebutkan tadi, bisa saya simpulkan bahwa permainan skema tersebut hanyalah money game atau juga sebagai skema meraup keuntungan dengan cara yang instan. Mereka hanya ingin memanfaatkan uang dan emas yang kita miliki untuk dijadikan modal perputaran ‘bisnis rahasia’ mereka.

Jika mereka benar-benar jujur, jual saja emas itu dengan harga pasaran. Dan emas yang dibeli tersebut diserahkan kepada kita (pembeli) untuk disimpan sendiri. kemudian, berikan kepada kami pendapatan bulanan selama setahun. Hmm… kira-kira ada tidak ya penjual yang berani membuat metode begitu? Saya yakin, jawabannya pasti “Tidak Ada!” Jika ada, darimana mereka akan putar uang tersebut untuk membayar pendapatan bulanan kalau tidak berasal dari para investor itu sendiri.

Penjual Yang Semakin Licik

Kalau kita perhatikan lebih dalam pada beberapa kasus sebelumnya, skema dengan cara-cara demikian, memang terbukti membayar pendapatan bulanan untuk beberapa waktu saja. Dengan maksud agar mereka (para pelaku) mendapat kepercayaan dari masyarakat umum. Akan tetapi, pada akhirnya mereka akan bawa lari semua uang (para korban investasinya) itu ketika jejak mereka telah diketahui oleh pihak yang berwenang atau berwajib. 

Namun, hal ini tidak mudah bagi pihak berwenang maupun berwajib untuk menyelidiki gerak-gerik mereka. Mengapa? Karena saat ini taktik mereka sudah semakin licik dan mereka telah belajar dari beberapa kasus sebelumnya. Kepengurusan perniagaan pun sengaja mereka buat tidak hanya dalam satu nama lembaga (perusahaan), tapi mereka menggunakan beberapa nama lembaga. Setiap agennya akan mendaftarkan nama perusahaan mereka untuk mendapatkan lisensi resmi berupa PT, CV, dan lain sebagainya.

Di Malaysia, perusahaan “Sdn Bhd” (Sendirian Berhad) adalah perusahaan lisensi yang memiliki tingkat pertanggung jawaban yang terbatas. (jika di Indonesia adalah “PT: Perseroan Terbatas”). Jika harta suatu lembaga atau perusahaan dibekukan oleh pemerintah dan pihak yang berwajib, hal itu tidak akan memberikan dampak apapun kepada ‘aset pribadi’ si penjual. Intinya, para investor akan tetap mendapatkan kerugiannya, dan penjual akan tetap memperoleh kekayaan dari mereka. Lalu kekayaan itu akan menjadi harta pribadi mereka. Cakupan satu skema, mereka membuat skema baru tapi dalangnya adalah orang yang sama!

Berinvestasi Emas Yang Sebenarnya

Hakekat kenyataan yang perlu kita ketahui, berinvestasi emas yang sebenarnya adalah dengan cara membeli dan menyimpan emas itu sendiri. Memang tidak ada pendapatan bulanan. Tidak ada juga janji akan memperoleh keuntungan seperti yang ditawarkan oleh permaianan skema (investasi bodong) untuk memperoleh keuntungan dengan instan.

Keuntungan dalam berinvestasi emas pada dasarnya berdasarkan pada naik turunnya harga emas. belilah dengan harga yang rendah, kemudian jualah pada harga yang tinggi, cukup itu saja. Pastinya lambat untuk menjadi kaya, tapi dengan begini ini cara paling selamat. Prinsipnya, emas yang ada di tangan sendiri lebih baik ketimbang berada di tangan orang lain. Karena apapun yang terjadi, kekayaan itu masih kekal menjadi hak milik kita.    

Tentang Penulis

zairy

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}
>