Ketika harga emas naik, saya bisa tersenyum gembira. Sebaliknya, jika harga emas turun, saya pun masih bisa tersenyum bahagia. Ketika harga emas turun drastis dari harga sewaktu saya beli, saya makin tersenyum lagi. Diantara harga emas yang naik dan turun, saya lebih suka kepada harga emas ketika turun, karena disitu terdapat peluang untuk menambah simpanan emas saya dengan memperolehnya pada harga yang murah. Senangnya hati saya melihat harga emas yang turun, sama seperti melihat harga rumah yang turun dan menjadi murah. Itulah yang ada dalam pikiran para Gold Saver seperti saya.
Meskipun begitu, terkadang saya merisaukan para penyimpan emas lainnya, terkhusus kepada mereka yang pernah membeli emas melalui perantaraan nasehat saya. Kira-kira bagaimana nasib mereka. Tidak semuanya bisa tersenyum bahagia seperti saya, karena diantara mereka ada yang membeli emas sebagai simpanan jangka waktu yang panjang, ada juga sebagai koleksi saja, ada juga yang dijadikan sebagai mas kawin dan kebanyakan dari mereka adalah membeli emas dan kemudian menjualnya jika harga emas mengalami kenaikan. Mereka itulah yang disebut sebagai golongan para “Investor” atau “Gold Investor”.
Orang Yang Paling Risau Ketika Harga Turun
Diantara sekian banyak golongan para pembeli emas, orang yang paling risau ketika harga emas turun adalah bagi mereka yang tidak memiliki simpanan secara tunai. Deritanya, ketika harga emas turun itu bisa saja mengganggu ketenangan istirahat mereka dikarenakan hanya itu saja simpanan yang mereka miliki. Apabila terjadi hal darurat untuk menggunakan uang, mereka terpaksa menjual kembali emas itu atau pilihan lainnya adalah digadai saja di Ar-Rahnu atau Pegadaian, meskipun harga emas masih berada di situasi yang belum menguntungkan.
Saya selalu menyarankan ketika sebelum membeli emas, pastikan kita telah memiliki beberapa simpanan secara tunai dengan sekurang-kurangnya simpanan dari tiga bulan pendapatan yang diprioritaskan sebagai simpanan dana keperluan darurat. Jika harga emas turun di nilai berapapun, kita tidak risau dengan itu. Bukan berarti juga harus kita gunakan uang yang kita investasikan. Dan ketika keadaannya mendesak, kita sudah punya persiapan menghadapinya yaitu dengan simpanan tunai yang lain. Apalagi jangan sampai kita menjual emas-emas kita hanya karena untuk membeli mobil yang kondisinya tidak jelas.
Simpanlah 3 Bulan Dana Pendapatan dan Investasikan Selebihnya
Sebenarnya, ini bukan hanya saran bagi mereka para investor emas, namun ini adalah aturan penting sebelum berinvestasi dalam berbagai macam investasi sekalipun. Para ahli keuangan juga terus menyarankan agar menyimpan dana sekurang-kurang enam bulan pendapatan, sebelum memberikan uang tersebut dimana-mana lembaga investasi. Akan tetapi untuk para pembeli emas, menurut saya dengan adanya simpanan dana tiga bulan pendapatan itu sudah cukup, karena EMAS ADALAH UANG.
Kapanpun waktunya jika kita ingin menggunakan uang, kita bisa menukar emas itu kepada uang yang kita perlukan sama ada dengan cara menjualnya atau menggadaikannya di Ar-Rahnu (Pegadaian). Dan kita bisa dapat uang tersebut ketika itu juga – emas adalah aset yang mudah ‘cair’. Meskipun ia adalah aset fisik (nyata), tetapi ia tidak seperti keadaan menjual rumah, tanah atau investasi lainnya yang memerlukan waktu, untuk mendapatkan uang tunai.
Jadi, apakah harus cukup simpanan tiga bulan pendapatan baru kita boleh membeli emas?
Memang itulah keadaan yang paling baik. Akan tetapi saya mengerti bahwa tidak semua orang yang siap dan mampu dengan simpanan tiga bulan pendapatan. Bahkan banyak juga orang yang mengalami masalah lainnya jika mereka tidak membeli emas yaitu rawannya masalah kebocoran atau pemborosan uang. Belum cukup untuk menyimpan dana pendapatan tiga bulan, uang itu malah digunakan untuk keperluan lainnya, ‘bocor’ digunakan untuk perbelanjaan seperti membeli telepon genggam baru, membeli perabotan rumah, membeli aksesoris kenderaan meskipun aksesoris tersebut masih layak untuk digunakan dan berfungsi dengan baik dan macam-macam lagi kebocoran pada perkara yang bukan kebutuhan
Mengantisipasi Dari Kebocoran Uang
Sekiranya anda mengkhawatirkan tentang masalah tersebut, saya sarankan agar belilah terlebih dahulu dengan budget kecil seadanya dan jadikan sebagai motivasi untuk menyimpan emas dan mengumpulkan harta. Kemudian, baru dicukupkan dana simpanan tiga bulan pendapatan.
Dari sudut perhatian saya, biasanya orang yang mulai menyimpan emas, mereka akan lebih termotivasi untuk mengumpulkan harta. Jika sudah ketagihan membeli emas, maka yang dia inginkan adalah membeli emas lagi dan lagi. Ketika mereka memerlukan uang, rasanya sayang sekali jika harus menjual emas, jika pun terpaksa dijual, mereka akan mencari uang lainnya untuk membeli kembali emas yang sudah ditukar. Begitulah kebiasaan yang sering terjadi dan sering saya lihat kepada mereka para penyimpan emas.
Kata guru emas saya, Emas adalah ‘magnet kekayaan’. Faktornya bukan karena harga emas yang melambung tinggi, tapi emas memberikan kepuasan tersendiri kepada penyimpannya untuk lebih ‘bernafsu’ untuk menimbun lebih banyak lagi. Itulah mengapa Tuhan menjadikan fitrah manusia untuk menyukai emas.