Kepada mereka yang baru berkecimpung di dunia investasi emas, ketika menghadapi keadaan harga emas yang jatuh, mungkin sebagian dari mereka akan merasa panik. Namun keadaan ini tidak akan terjadi kepada mereka yang memiliki ilmu tentang emas, karena mereka akan sentiasa tersenyum dan menganggap ini adalah peluang terbaik untuk menambah emas. Bagi mereka inilah saatnya untuk memborong emas dengan lebih banyak lagi, atau kata lainnya, inilah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan emas.
Yang perlu kita pahami adalah emas merupakan ASET FISIK YANG NYATA seperti rumah dan tanah. Jika harganya jatuh bukan berarti kita benar-benar akan rugi, karena secara fisiknya aset itu masih ada, masih kekal. Jika kita sudah memiliki sebanyak 100 gram emas, dengan jatuhnya nilai harga emas itu tidak akan berpengaruh kepada aset kita dan tidak akan berkurang walaupun satu gram.
Keadaan ini tidak sama jika berinvestasi dengan ASET KERTAS seperti saham yang jika harganya jatuh, setelahnya kita tidak akan memiliki apa-apa lagi selain catatan angka nominal dan kertas saja. Jika harganya jatuh, biasanya kerugian yang besar akan benar-benar terjadi. Tidak ada yang bisa kita manfaatkan dari ‘kertas’ dan ‘angka’ tersebut.
Aset Yang Tidak Memiliki Resiko
Emas sangat berbeda, jika harganya jatuh, emas itu masih ada ditangan kita. Kita masih bisa memanfaatkan emas tersebut sebagai cadangan memperoleh pinjaman dari Ar-Rahnu (Pegadaian) dan bisa juga menggunakan uang pinjaman tersebut untuk modal perputaran ditempat lainnya yang bisa mendatangkan keuntungan yang banyak. Sementara itu sambil menunggu harga emas naik kembali.
Bahkan emas sebenarnya merupakan aset keuangan yang tidak memiliki resiko atau minim dari resiko kehilangan pada nilai kekayaan dibandingkan aset-aset keuangan lainnya. Nilai pada emas meskipun harganya jatuh tidak akan pernah nilainya itu menjadi KOSONG! Karena emas, nilai kekuatannya ditentukan oleh bobot berat dan kadar kemurnian emas itu sendiri.
Jika kita mengerti hakikat ini, In-ShaAllah kita tidak akan pernah khawatir jika harga pada emas jatuh. Bahkan kita akan tetap tersenyum disaat harganya jatuh, karena itulah peluang untuk membeli aset yang mahal (Contoh : . emas) dengan harga yang murah.
Ketika Harganya Jatuh, Apa Yang Harus Dilakukan?
Jika harga emas mengalami kejatuhan, saya ada solusinya yaitu dengan menerapkan beberapa strategi berikut:
- Beli lagi emas jika masih memiliki sisa uang simpanan
Ketika harganya rendah, maka itu adalah peluang untuk mengurangi biaya pembelian emas yang tinggi sebelum ini. Katakanlah jika sebelumnya kita membeli emas dengan harga RM 190 per-gram (sekitar Rp 660.000). setelahnya kita ingin menambah pembelian emas namun harganya mengalami penurunan ke batas RM 170 per-gram (sekitar Rp 600.000). maka harga patokan yang harus kita tetapkan adalah RM 180 (sekitar Rp 630.000). Jika harga emas kembali naik ke batas RM 190, dari harga itu kita sudah bisa menikmati keuntungan atas kenaikan harga itu.
- Gadailah emas yang ada di Ar-Rahnu (Pegadaian) dan tambahlah emas dengan uang pinjaman dari Ar-Rahnu
Kepada siapapun yang telah kehabisan modal untuk menambah pembelian emas, mereka bisa menggadaikan emas yang dimiliki di Ar-Rahnu untuk memperoleh pinjaman. Hasil dari pinjaman tersebut, gunakanlah untuk menambah dan membeli emas lagi.
Cara ini agak beresiko jika harga emas menjadi turun untuk tempo waktu yang lama melebihi tempo masa pajak selama setahun. Kepada siapapun yang ingin mencoba cara ini, saya sarankan agar menyimpan sebagian uang pinjaman untuk membayar biaya gadai (contoh : upah penyimpanan) yang ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya untuk tempo enam bulan. Sekiranya harga emas tidak naik dalam tempo enam bulan, maka gunkanlah uang itu untuk membayar ‘biaya penyimpanan’ agar bisa meneruskan masa gadai.
Jika harga emas naik kembali ke puncak tertinggi, maka jangan menunggu lama. Langsung saja jual semua emas yang dibeli dari uang pinjaman dari Ar-Rahnu dan tebus kembali emas yang digadai itu. Silahkan baca tulisan saya tentang “Cara Aman Memanipulasi Pinjaman Di Ar-Rahnu” agar lebih mengerti lagi.
- Tambahlah stok persediaan emas (untuk agen penjual emas)
Bagi para agen di suatu lembaga koperasi yang mengeluarkan emas (berinvestasi sambil berjualan emas), inilah saatnya untuk menambah stok persediaan emas sebanyak-banyaknya. Tentukan dan sediakan item yang sering dicari oleh pelanggan atau pembeli seperti koin emas satu dinar atau beberapa item kecil lainnya. Jika harganya naik sedikitpun kita sudah bisa menjual secara langsung kepada para pembeli yang baru. Dari situ, kita bisa menikmati keuntungan dari insentif jualan yang disediakan oleh lembaga koperasi emas, dan juga keuntungan lainnya bisa kita dapat dari kenaikan harga emas yang kita jual secara langsung kepada pembeli emas.
- Tingkatkan promosi pembelian emas dengan harga yang rendah (untuk agen penjual emas)
Sebagai agen emas, jika harga emas menjadi rendah maka kita bertanggungjawab untuk menginformasikan kepada rekan-rekan serta pelanggan tetap agar mengambil peluang untuk membeli emas dengan harga yang rendah (harga promosi). Sebarkanlah informasi tersebut melalui media sosial yang ada seperti Facebook, SMS, aplikasi Whatsapp dan iklan lainnya. Disamping memberi peluang kepada mereka untuk membeli dengan harga yang murah, kita juga akan mendapatkan insentif tambahan dari lembaga koperasi emas
Sesuai pengalaman saya, apabila harga emas jatuh mendadak maka akan ramai orang yang mengambil peluang untuk memborong emas. dan bagi para agen insentif yang diterima untuk penjualan juga meroket.
Saya yakin dengan empat strategi ini bisa dilakukan dengan keyakinan bahwa harga emas akan naik lebih tinggi dalam jangka waktu yang panjang disebabkan permintaan pasaran global emas fisik yang terus meningkat, sedangkan pengeluar emas dunia memberikan penawaran yang sangat terbatas. Ini bisa menjadi semakin kritis lagi jika melihat ada saja yang terjadi pada krisis ekonomi global setiap tahun yang menunjukkan betapa rapuhnya nilai pada uang kertas.