“Aduuh, baru aja tadi malam saya beli emas, hari ini harganya malah turun lagi. Duh. gimana dong?” itulah diantara reaksi biasa yang dialami setiap orang ketika membeli emas untuk kali pertama.
Pengalaman saya selama terlibat dalam urusan jual beli emas sejak tahun 2010, saya belum menemui kasus orang yang setelah membeli emas harganya terus naik, naik, semakin naik dan tidak turun-turun. Maksudnya, harga emas yang naik dan turun adalah hal yang normal dan biasa terjadi.
Jika harganya naik dan tidak turun-turun, itu tidak normal namanya. Adapun jika harganya turun dan tidak naik-naik itu pun tidak normal juga. Itu hanya persoalan waktu saja. Ada masanya naik, dan ada masanya turun. Terkadang harganya naik sampai 30 persen dalam setahun. Kadang ada juga yang naik hanya tujuh persen dan ada juga yang turun sebanyak 25 persen dalam setahun. Sangat bervariatif. Bagi siapapun yang menyimpan emas sebagai simpanan jangka waktu yang panjang seperti saya ini, pastinya tidak mempedulikan harganya, mau naik atau turun semua sama saja.
Jika ada sisa uang yang lebih akan saya belikan emas. Ketika harganya naik saya bisa tersenyum karena nilai kekayaan saya meningkat. Ketika harganya turun pun saya masih tersenyum, karena ini adalah peluang untuk membeli emas lagi dengan harga yang lebih murah. Apapun keadaannya, jadilah investor emas yang selalu tersenyum bahagia.
Untuk menjadi seorang investor emas yang selalu bisa tersenyum bahagia, saya berikan lima rahasianya, yaitu:
#1. Pisahkan dana untuk keperluan darurat
Sebelum membeli emas, pisahkan terlebih dulu uang untuk simpanan keperluan darurat yang berjumlah sekurang-kurangnya tiga bulan pendapatan. Karena jika terjadi darurat, kita tidak perlu lagi menjual emas-emas tersebut. sebaliknya, kita bisa gunakan uang simpanan tersebut. Saya pribadi membeli emas dengan menggunakan uang sisa dari simpanan jangka waktu yang panjang. Singkatnya, saya memang tidak memiliki rancangan apapun untuk menggunakan uang tersebut dalam kurun waktu dua atau tiga tahun kedepan.
Saya tidak menyarankan kepada siapapun agar membeli emas dengan menggunakan dana simpanan untuk keperluan darurat, atau uang yang ingin digunakan dalam waktu satu tahun. Karena jika harga emas turun secara mendadak, itu bisa mengganggu waktu istirahat kita dan hilang konsentrasi kepada hal lainnya. Artinya, uang itu tidak sesuai untuk dibelikan emas. lebih baik disimpan dalam rekening saja seperti simpanan di Tabung Haji.
#2. Belilah emas dengan uang sisa simpanan, bukan pinjaman
Belilah emas dengan uang sisa simpanan, bukan dengan uang pinjaman. Tidak pandang uang itu adalah uang pinjaman dari bank atau pinjaman dari keluarga. Secara pribadi, saya membeli emas dengan menggunakan uang dari hasil bisnis saya sendiri, terkadang dari uang simpanan pendapatan bulanan dan uang bonus tahunan. Saya tidak pernah membuat pinjaman untuk membeli emas karena prinsip saya adalah “plenty of money, peace of mind”.
Pada hakikatnya, berinvestasi adalah untuk mereka yang memiliki uang yang lebih. Jika tidak memiliki uang yang lebih, sebaiknya berdagang atau berniaga saja dan jangan berinvestasi. Ketimbang itu nantinya tergerus oleh inflasi, lebih baik dibelikan emas yang sifatnya anti-inflasi. Saya memang tidak menyarankan siapapun untuk membeli emas dengan hasil uang pinjaman KECUALI hanya itulah satu-satunya cara agar dia lebih berdisiplin untuk menyimpan emas.
Banyak sekali saya menemui permasalahan tiap orang yang rata-ratanya mereka tidak bisa menyimpan uang, dan mereka juga tidak bisa menyimpan secara berdisiplin. Jika ada uang, pasti akan cepat habis. Daripada uang itu habis, mungkin dengan cara meminjam uang di bank dan kemudian dibelikan emas bisa ‘mendorong’ dirinya agar bisa lebih berdisiplin dalam menyimpan di setiap bulan.
#3. Belilah untuk “wealth protection”, bukan spekulasi
Tujuan saya membeli emas untuk wealth protection (melindungi kekayaan), saya ingin menjaga uang simpanan saya daripada ‘dicuri’ (dibelanjakan) oleh diri saya sendiri, melindungi dari inflasi dan yang paling menakutkan adalah melindungi kekayaan saya dari jatuhnya sistem mata uang (jika itu terjadi).
Emas adalah penyimpan nilai paling ampuh (telah terbukti dalam sejarah kehidupan manusia) dari apapun keadaan ekonomi yang tidak menentu sepanjang waktu. Adapun uang kertas yang kita simpan itu sangat beresiko. Coba perhatikan ketika nilai mata uang Ringgit Malaysia jatuh tersungkur pada tahun 1997 oleh ‘penipu’ mata uang yang bernama George Soros. Ketika itu uang Malaysia jatuh terhempas dari RM 2,50 atau sekitar Rp8 ribuan) untuk 1 Dollar US, menjadi RM 3,80 atau sekitar Rp13 ribuan) untuk 1 Dollar US. Bahkan pernah juga jatuh sehingga RM 4,70 atau sekitar Rp16 ribuan) untuk 1 Dollar US pada 7 Januari 1998. Nilai uang kertas jatuh sebanyak 52 persen hanya dalam waktu yang singkat.
Demikian juga yang terjadi dengan Indonesia di tahun 1997, mata uang Rupiahnya langsung anjlok, dari Rp2.380 menjadi Rp16.650 per dollar. Laju inflasi juga empat tak terkendali, hingga puncaknya mencapai 65%, akibatnya terjadi PHK besar-besaran hingga mencapai 20 juta orang.
Jika sebelum masa tersebut kita masih bisa membeli barang impor dengan harga RM25 ribu atau sekitar Rp87 jutaan. Maka, setelah waktu tersebut kita terpaksa membayar RM38 ribu atau sekitar Rp132 jutaan, untuk barang impor yang jenisnya sama, dan ini semua karena dampak jatuhnya nilai mata uang ringgit. Terpaksa kita harus mengeluarkan biaya tambahan sebanyak RM13 ribu atau 52%!
Coba perhatikan apa yang telah terjadi kepada beberapa negara yang bergejolak, negara yang mengalami peperangan, dan hilang kestabilan ekonominya. Apa yang terjadi kepada uang kertas pada zaman Jepang menjajah Tanah Melayu dulu? Siapa yang sanggup menerima UANG KERTAS disebut sebagai “uang pisang” setelah kekalahan Jepang? Kata Sheikh Imran Hosein, itu hanyalah uang kertas yang hanya layak dijadikan wallpaper. Mungkin kakek dan nenek kita paham betul dan merasakan situasi yang seperti itu. Siapa yang menjamin negara kita akan sentiasa stabil selamanya? Jika itu terjadi, maka segala kekayaan yang sudah kita bangun selama ini akan kembali menjadi “kosong” tidak ada nilainya sama sekali.
Jadi, jika saya menyimpan emas sebagai wealth protection, maka tujuan saya adalah untuk memperbanyak jumlah kepingan (gram) emas yang saya miliki. Bukan hanya sekedar “buy low, sell high”. Jika di tahun ini saya memiliki 50 keping dinar, maka tahun yang akan datang saya harus menambah menjadi 60 keping dinar. Dan itulah prinsip saya.
#4. Pantaulah harganya seperlunya saja
Sebenarnya kita tidak perlu memantau harga emas setiap hari, apalagi setiap jam. Ketika harganya naik, kita pantas bergembira. Ketika harganya turun, kita rasa bahagia. Lebih baik jangan biarkan emosi kita terkontrol dengan keadaan naik dan turunnya harga emas. terkadang, sering memantau harga emas bisa membuat emosi kita terganggu dan itu sangat melelahkan.
Saran saya, setelah membeli, tidak perlu kita perhatikan lagi harga emas yang keluar pada waktu itu. Kita boleh memperhatikan harga emas apabila ingin menjual atau membeli lagi, itu saja. Kalau tujuannya sebagai perbandingan harga, maka bandingkanlah dengan harga setahun yang lalu dari tanggal yang kita beli, jangan bandingkan harganya setiap hari. Intinya jangan memubadzirkan emosi kita.
#5. Berinvestasi sambil berjualan emas
Kepada siapapun yang memiliki bujet lebih, saya sarankan agar membeli emas dalam jumlah yang bisa menjadikan anda layak sebagai seorang agen emas. Biasanya, lembaga pengeluar emas menentukan syarat jumlah pembelian tertentu untuk layak menjadi agen emas.
Agen emas memiliki banyak kelebihan meskipun tujuan awal pembelian itu hanya untuk diri kita sendiri. Para investor akan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga emas, adapun agen emas akan memperoleh keuntungan dari setiap transaksi jual beli emas.
Jika harga emas naik, kita bisa tersenyum lebar – karena kekayaan meningkat. Apabila harga emas turun, kita pun masih bisa tersenyum – karena komisi akan naik dari hasil membantu orang lain membeli emas pada harga yang rendah. Apapun keadaan harga emas, penyimpan yang berprofesi sambilan sebagai pedagang atau peniaga emas akan sentiasa berada pada keadaan yang menggembirakan dan bisa tersenyum bahagia. In-ShaaAllah.
Inilah diantara lima rahasia untuk menjadi investor emas yang senantiasa tersenyum bahagia dan gembira. Seringlah memantau dan meneliti dari kelima tips rahasia ini agar terbebas dari kekhawatiran saat mengingat harga emas yang selalu naik dan turun. Bebas dari segala kerisauan dengan sentiasa tersenyum gembira.