Bagi yang membeli emas dengan tujuan buy low sell high atau yang disebut sebagai golongan “investor”, ada beberapa aturan dan tips penting yang perlu diikuti agar memperoleh keuntungan yang sesuai. Apa saja? Yaitu:
- Agar menyediakan dana untuk keperluan darurat yang besarnya enam kali pendapatan bulanannya
- Belilah item terkecil dari gold bar senilai 100gram
- Alokasikan sebagian dana menjadi tiga bagian
- Pelajari tentang Analisa grafik harga emas dunia
- Mulailah dengan budget yang kecil terlebih dahulu
Dana Keperluan Darurat
Disiplin yang baik dalam keuangan di setiap investasi apapun adalah langkah terbaik. Namun, sebelum memulai berinvestasi sebaiknya dana untuk keperluan darurat telah dipersiapkan terlebih dahulu dengan yang besarnya sejumlah pendapatan selama enam bulan.
Tujuannya adalah, jika terjadi keadaan darurat apapun atau kondisi tertentu yang bisa berimbas kepada keuangan kita, setidaknya kita masih bisa bertahan hidup dengan dana tersebut (dana pendapatan selama enam bulan) tanpa harus mengganggu aset investasi kita yang lain.
Kita akan lebih tenang dalam berinvestasi karena kita hanya berinvestasi dengan UANG YANG KELEBIHAN, dan bukan dengan uang yang ingin digunakan dalam jangka waktu terdekat. Jika harga emas mengalami penurunan, kita tidak perlu khawatir karena kita bukan ingin menjual emas tersebut. Kita telah memiliki anggaran lainnya dengan tujuan keperluan darurat. Jadi, kita bisa membuat keputusan dalam hal investasi secara rasional dan bukan sekedar emosional saja.
Siapa saja yang belum memiliki simpanan dana pendapatan enam bulan untuk keperluan darurat, disini saya tidak menyarankan agar membeli emas sebagai modal investasi, tetapi sebaliknya, belilah emas sebagai salah satu bentuk simpanan saja, sebagai bentuk perlindungan sebagian aset kekayaan.
Gold Bar 100 Gram
Jika membeli emas hanya satu gram atau satu dinar, itu bukan berinvestasi namanya. Jika harga emas tiba-tiba naik sekalipun, itu tidak akan membuat kita menjadi kaya.
Maka, kalau membeli emas dengan tujuan untuk berinvestasi, item terkecil yang ‘layak’ dianggap sebagai investasi adalah gold bar 100 gram, ini dikarenakan item emas yang 100 gram;
- Memiliki spread yang menguntungkan dari sisi harga jual dengan harga belinya yang tipis. Jika terjadi kenaikan pada harga emas, kita bisa menikmati keuntungannya lebih cepat.
- Keuntungan yang diperoleh sangat sesuai dan sepadan. Jika kenaikan pada harga emas sebanyak lima persen (melebihi batas spread), maka keuntungannya berkisar RM 1,000 atau sekitar Rp 3 jutaan. Jika itemnya adalah satu gram, mungkin keuntungannya hanya RM 10 atau sekitar Rp34 jutaan. Menurut saya, ini seperti kerja yang menyia-nyiakan waktu.
- Mendapat potongan harga sebagai dealer atau agen emas. Sebagian perusahaan jual-beli emas membolehkan kita untuk menjadi agen penjual emas dengan syarat pembelian emas sebanyak 100 gram dan membolehkan kita untuk mendapat potongan harga atas pembelian dan penjualan emas dari perusahaan tersebut. Dengan ini, kita bisa mendapatkan keuntungan yang lebih dalam berinvestasi.
Alokasikan Sebagian Dana
Harga emas tidak selalu naik, terkadang juga mengalami penurunan dalam batas yang tipis hingga mencapai 25%. Maka, bagi seorang “investor” saya berfikir ada baiknya jika dana simpanan saya bisa dialokasikan kepada tiga bagian tahap pembelian emasnya.
Yaitu untuk pembelian pertama, dimulai dengan Dana Pertama (DP) sebanyak 30 persen dan kemudian pantau terus harga emas. Tujuh puluh persennya kita biarkan saja tersimpan rapi di dalam rekening dana Tabung Haji atau ASB.
Jika harga emas naik dan harganya sesuai, maka kita bisa menjual terlebih dahulu dana untuk pembelian pertama agar mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, jika harga emas jatuh mendadak, maka ketika pembelian kedua nanti tambahkan dananya sebanyak 30 persen lagi supaya bisa memperkirakan rata-rata biaya pembelian.
Sekiranya harga emas kembali turun ke batas bawah (harga yang paling rendah), maka itu adalah waktu terbaik untuk menggunakan dana ketiga (yaitu dana simpanan terakhir) yang nilainya sebanyak 40 persen untuk memborong emas dengan harga yang murah.
Berdasarkan dari apa yang saya pelajari dari para guru atau ahli keuangan yang lebih menguasai dalam hal menganalisa pergerakan harga emas, seringnya penurunan atau kenaikan akan terjadi sebanyak tiga tahapan.
Jika kita bisa mengalokasikan atau membagi dana tersebut kepada tiga bagian, maka kita berpeluang untuk membeli dan menjual emas berkali-kali. Beli sekali yang banyak dan menjualnya berkali-kali. Sebaliknya, jika membuat pembelian secara borongan dengan nilai modal 100 persen, itu artinya kita hanya mampu beli satu kali dan menjual satu kali. Dan jika harga emas jatuh ke batas harga yang rendah, kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi hanya bisa “melihat” saja.
Belajar Membaca Grafik Harga
Ilmu yang paling penting untuk para investor adalah belajar menganalisa pergerakan harga emas dunia yang disebut “Analisa Teknikal Harga Emas”. dengan bekal ilmu tersebut, kita diajarkan untuk memahami berita perkembangan ekonomi dunia dan kemudian memprediksi pergerakan harga emas dengan software tertentu.
Yang saya sering perhatikan sejak tahun 2010, mayoritas kesalahan yang sering kali dilakukan oleh para investor khususnya mereka yang masih pemula adalah mereka tidak memiliki bekal ilmu emas ini. Akibatnya, mereka sentiasa berada dalam keadaan hati yang tidak tenang dan susah hati,
Ketika harganya naik, mereka merasa susah hati, ketika harganya turun pun, susah hati juga. Menurut saya, mereka itu bukan berinvestasi, tetapi malah “bertaruh” atau “berjudi” dengan pergerakan harga emas.
Ada juga yang membeli emas ketika harga emas dunia berada di posisi tertinggi dalam sejarah dunia seperti yang pernah terjadi pada tahun 2011. Setelah melakukan pembelian pertama tersebut, mereka menjadi bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ketika harga emas tersebut jatuh ke posisi harga terendah seperti yang terjadi di sekitar tahun 2014-2015, yang bisa mereka lakukan hanya duduk terdiam melihat harga tersebut tanpa melakukan pembelian secara besar-besaran (memborong) untuk mendapatkan rata-rata pembelian saat harga emas tertinggi. Sebab, itulah peluang terbesar untuk ‘menebus’ kembali kerugian yang pernah terjadi.
Mengapa demikian?
Karena mereka beralasan bahwa pembelian pertama belum memperoleh keuntungan. Dan mereka tidak bisa membuat pembelian setelahnya selama hasil pembelian yang pertama belum menguntungkan. Mereka menyimpulkan, “rugi dengan membeli emas” atau “membeli emas tapi tidak mendapatkan keuntungan”.
Nah, kalau sudah begini, bukan harga emas yang bermasalah tetapi ilmu mereka tentang emas itulah yang tidak ada. Itulah kenapa dalam berinvestasi maupun berbisnis emas dibutuhkannya guru dan mentor yang akan dengan senang hati serta ikhlas untuk membagikan ilmu emasnya.
Dimulai Dengan Budget Yang Kecil
Setelah mempelajari ilmu dasar tentang emas, mulailah pembelian pertama dengan biaya budget yang ada meskipun kecil. Mungkin bisa dimulai dengan membeli item gold bar 10 gram sebagai pembelian pertama.
Jangan memulai sebelum mendapatkan ilmu dasar ini, dan jangan menunggu lama sampai betul-betul paham baru akan memulainya. Jalani saja sambil belajar asalkan ilmu dasarnya sudah ada. Di pembelian yang pertama itu anggaplah sebagai proses pembelajaran. Setelah pembelian pertama, proses tersebut akan lebih cepat diserap dibandingkan mereka yang belum memulai sama sekali.