Banyak orang yang datang kepada saya untuk menanyakan bagaimana caranya untuk memperoleh keuntungan yang besar di Pegadaian (Ar-Rahnu). Sejujurnya saya sampaikan, tidak ada satu hal keajaiban apapun di Pegadaian (Ar-Rahnu), yang hanya lembaga yang memberi pinjaman. Bermodalkan emas kita dapat mengadai dengan biaya sekitar 14% untuk setahun di Ar-Rahnu Malaysia. Sementara untuk Pegadaian di Indonesia menetapkan biaya sebesar 1,15% setiap 15 hari, 9,2% per 4 bulan atau 27,6% per tahunnya. Hal itu sangat tinggi (tetapi masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan kartu kredit).
Keuntungan dari pinjaman yang didapatkan di Pegadaian (Ar-Rahnu) dapat terlihat dari sejauh mana kepiawaian kita dalam memanfaatkannya. Ada segolongan kelompok kaya raya yang pintar dalam bermain ‘trik gadai’, mereka adalah para pengusaha emas yang meminta kepada pembelinya untuk menggadaikan emas mereka secara massal. Mereka akan memperoleh keuntungan dari komisi jualan yang lebih banyak, itu bukan dari emas yang digadaikan. Sedangkan keadaan para investor yang menggadaikan emasnya, bisa saya katakan seperti dalam peribahasa sebelumnya, “Untung Secupak, Rugi Segantang”. Jika untung, keuntungan yang didapatkan hanyalah segenggam. Namun jika rugi, jumlah kerugiannya adalah segudang!
Jika ada penjual emas yang mengatakan, “Pegadaian (Ar-Rahnu) adalah sebuah perniagaan”. Sebenarnya keuntungan yang mereka peroleh adalah hasil dari menjual emas dengan jumlah yang lebih besar (karena banyak orang yang membeli dengan menggunakan uang pinjaman dari Pegadaian), bukan karena hasil emas yang digadaikannya.
Pengalaman saya berteman dengan para konglomerat besar sekaligus investor emas. mayoritas dari mereka tidak menggunakan cara di Pegadaian (Ar-Rahnu), mereka hanya memanfaatkan Pegadaian untuk perputaran modal bisnis mereka. Tidak dengan aturan “beli, gadai, beli, gadai, beli lagi dan gadai lagi”. Akan tetapi cara yang seperti itu sangat berbahaya karena akan menjerat investor emas lainnya ke dalam belenggu hutang. Ia tidak menggandakan kepemilikan emas, namun hanya menggandakan hutang!
Keuntungan Dalam Teknik Memanipulasi Pinjaman di Ar-Rahnu
Pertanyaannya, bagaimanakah yang dikatakan untung teknik Ar-Rahnu (Pegadaian)?
Sebelum tahun 2012 di Malaysia, sangat terkenal sekali satu teknik atau trik yang dinamakan “Teknik Manipulasi Ar-Rahnu” atau juga dikenal sebagai ‘menggelapkan emas’. Ketika itu bisa saya katakan bahwa harga emas naik secara konsisten.
Di Indonesia juga pernah menjadi booming di sekitar 2011-2013, berkaitan dengan strategi berinvestasi emas, yang dikenal dengan “Berkebun Emas”, yang pada prinsipnya memanfaatkan gadai emas dengan spekulasi atau “Teknik Manipulasi Ar-Rahnu”.
Teknik manipulasi Ar-Rahnu sebenarnya adalah teknik memanfaatkan pinjaman dari Pegadaian (Ar-Rahnu) untuk menambah kepemilikan emas yang sudah ada. Dengan harapan emas yang dibeli dari pinjaman Ar-Rahnu dapat dijual kembali apabila harga emas naik melebihi harga yang dimanipulasikannya. Artinya, pemilik emas akan mendapat dua keuntungan jika menggunakan teknik seperti itu. Apa keuntungannya? Yaitu:
- Keuntungan dari segi kenaikan pada harga emas yang dibeli dengan uang simpanan sendiri (dan sudah disimpan di Ar-Rahnu tetapi haknya masih menjadi milik kita)
- Keuntungan dari segi kenaikan pada harga emas yang dibeli dengan uang pinjaman dari Ar-Rahnu yang ada di tangan kita sendiri.
Jika harga emas naik, maka kita akan untung. Tapi jangan khawatir, jika harga emas turun, kita masih bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan cara membeli emas pada harga yang lebih rendah dengan bermodalkan uang pinjaman dari Ar-Rahnu. Artinya, keuntungan kita two in one!
Biaya Yang Sebenarnya Dalam Memanipulasi di Pegadaian (Ar-Rahnu)
Syaratnya, kenaikan pada harga emas haruslah melebihi dari harga yang dimanipulasikan dan kenaikan itu harus dalam TEMPO GADAI (6 – 12 bulan). Jika harga emas tidak melebih dari harga manipulasi dalam waktu yang ditentukan, maka resikonya adalah kerugian yang sangat besar. Adapun bayaran manipulasi yang saya maksudkan adalah:
Cost 1 : “spread” emas yang dibeli dengan uang pinjaman Ar-Rahnu (Pegadaian). Katakanlah kita membeli emas yang nilainya rendah yaitu enam persen.
Cost 2 : Harga atau “biaya menyimpan” di Ar-Rahnu (Pegadaian). Biaya pajak yang dikenakan adalah 1.15% dalam sebulan. Semakin lama emas itu disimpan di Ar-Rahnu, maka semakin meningkat harganya. Harga aslinya tergantung kepada “biaya penyimpanannya” dan “batas peminjaman” yang berbeda-beda diantara lembaga Ar-Rahnu yang ada.
“Untung Secupak, Rugi Segantang?”
MohdZulkifli.Com | Persenan biaya sesuai bulanan % | |||||
Jenis bayaran | Bulan ke-1 | Bulan ke-2 | Bulan ke-3 | Bulan ke-4 | Bulan ke-5 | Bulan ke-6 |
Nilai rendah (A)(biaya tetap 6.00%) | 6.00 | 6.00 | 6.00 | 6.00 | 6.00 | 6.00 |
Biaya penyimpanan (B)(biaya meningkat 1.15% sebulan) | 1.15 | 2.30(1.15 + 1.15) | 3.45(2.30 + 1.15 | 4.60(3.45 + 1.15 | 5.75(4.60 + 1.15 | 6.90(5.75 + 1.15 |
Jumlah biaya yang dimanipulasi(A) + (B) | 7.15 | 8.30 | 9.45 | 10.60 | 11.75 | 12.90 |
Ini adalah perkiraan mengikuti seandainya emas yang dibeli dengan uang pinjaman; item yang spreadnya (nilai rendah) enam persen dan harga “biaya penyimpanan” 1.15% dalam sebulan atas jumlah nilai pinjaman. “biaya manipulasi” akan meningkat dari bulan ke bulan.
Sebagai contoh, coba perhatikan di bulan ke-6, dalam tabel diatas. Katakanlah pada bulan ke-6, harga emas mengalami kenaikan 15%, maka kita akan memperoleh keuntungan 2.10% (15.00% – 12.90%) jika kita menjual emas yang ada ditangan kita sendiri yang mana emas tersebut dibeli dengan uang pinjaman dari Ar-Rahnu (Pegadaian). Artinya, jika kita mendapatkan pinjaman dari Ar-Rahnu senilai RM10 ribu atau sekitar Rp30 jutaan, maka kita untung RM210 atau sekitar Rp600 ribuan. Itu belum dihitung dengan keuntungan emas yang kita simpan di dalam Pegadaian (Ar-Rahnu). Katakanlah harga emas hanya naik 8%, maka kita akan rugi 4.90% (8.00% – 12.90%) atau RM 490 atau sekitar Rp1.5 jutaan. jikalau harga emas turun lima persen, maka kita juga rugi 17.90% (5% + 12.90%) atau RM 1,790 atau sekitar Rp6 jutaan!
MohdZulkifli.Com | Andaian Pergerakan Harga Emas | ||
Naik 15% | Naik 8% | Turun 5% | |
Biaya Manipulasi dalam tempo 6 bulan | 12.90% | 12,90% | 12.90% |
Untung / Rugi | Untung2.10%(15 – 12.90) | Rugi4.90%(8 – 12.90) | Rugi17.90%(5 – 12.90) |
Sekarang, kelihatankan potensi keuntungan dibandingkan kerugian?
Itulah sebabnya mengapa saya katakan ini adalah teknik “Untung Secupak Rugi Segantang”. Jika untung, keuntungannya hanya sedikit. Jika rugi, kerugiannya banyak. Jadi, sebelum ingin menjalani teknik ini, sebaiknya cermati dahulu dengan menggunakan nalar dan logika. Kalau merasa nanti tidur malamnya bisa nyenyak, maka boleh dilanjutkan. Namun yang ada malah mengganggu tidur lena, lebih baik simpan saja emas itu dan lupakan teknik ini.
5 Tips Aman Memanipulasi
Berikut ini adalah beberapa tips penting yang harus saya bagikan agar bisa mengurangi beban kerugian:
Tips 1 : Gadai emas tersebut jika terjadi penurunan yang mendadak pada harga, sekurang-kurangnya sekitar 10% hingga 15% dari harga aslinya. Biasanya, ketika terjadi keadaan yang seperti ini, harga tersebut akan naik kembali dalam tempo yang tidak begitu lama.
Tips 2 : Pisahkan sebagian uang pinjaman dari Pegadaian (Ar-Rahnu), untuk membayar “upah penyimpanan” selama enam bulan (4 bulan untuk Indonesia). Jika harga emas tidak naik, bisa kita gunakan uang tersebut untuk membayar “biaya penyimpanan” dan melanjutkan kembali masa gadainya.
Tips 3 : Gadailah dalam jumlah yang sewajarnya. Jika ada 200 gram emas, maka gadai-lah emas tersebut tidak lebih dari 100 gram saja. Katakanlah harganya turun menjadi 5% dan bisa menyebabkan kita mengalami kerugian 17.90%, maka kita masih memiliki ‘modal’ lainnya untuk ditebus kembali emas itu di Pegadaian (Ar-Rahnu).
Tips 4 : Belilah jenis emas yang memiliki spread paling rendah. Semakin rendah spread-nya, maka keuntungan yang didapat akan lebih cepat dan lebih banyak. Emas yang spreadnya lebih rendah biasanya berbentuk emas batangan atau koin dinar, dan bukan emas perhiasan.
Tips 5 : Berbisnis emas. Apabila berbisnis emas (yaitu dengan menjadi agen atau dealer resmi penjual emas). Biasanya kita bisa menghemat biaya spread. Karena emas tersebut bisa dijual kepada pembeli baru dengan harga pasaran tanpa dikenakan biaya spread.
Keuntungan Emas Setelah Tahun 2012
Sebelum tahun 2012, beberapa dari teknik ini bisa dikatakan ‘dijamin untung’. Sebab pada waktu itu harga emas mengalami kenaikan secara konsisten. Singkatnya, jika kita membeli emas pada hari ini, maka enam bulan setelahnya sudah bisa kita jual dan nikmati keuntungannya. Akan tetapi sejak tahun 2012, kenaikan pada harga emas tidak begitu konsisten. Justru, banyak sekali yang konsisten dalam menggadai, malah ‘tersandung’, dan bagi mereka yang sering ‘menggelapkan emas’ pula kebanyakannya ‘jatuh ke sumur hutang’.
Sejak tahun 2012, orang yang paling bahagia adalah golongan orang yang konsisten dalam menyimpan emas contohnya seperti saya, bukan golongan ‘spekulator’. Semakin turun harganya, bertambah merekah senyuman saya. Karena itu adalah tujuan hidup saya yaitu menambah tiap kepingan emas dari waktu ke waktu. Saya yakin, pada akhirnya orang yang lebih kaya dalam hal ini adalah mereka yang bisa menambah ‘aset fisik’ atau aset terlihat seperti emas, perak, tanah dan bangunan (real estate).
Aset yang terlihat memiliki nilai yang akan selalu naik untuk jangka waktu yang panjang. Orang yang membiarkan uangnya tersimpan dalam bentuk ‘aset kertas’, kekayaannya pasti akan berkurang setiap tahunnya karena termakan oleh inflasi. Belum lagi jika uang simpanan mereka sering bocor dan boros dalam perbelanjaan (konsumtif).