Setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam memanfaatkan emas. Beda orang, beda caranya. Komentar dari seorang follower blog saya (www.mohdzulkifli.com) agak sedikit berbeda:

“Saya menggunakan emas sebagai pelaris bisnis, pemanis senyuman dan ibu uang yang disimpan didalam dompet.”

Saya kurang paham apa yang ia maksud. Maka saya meminta penjelasan lebih lanjut. Berikut ia menjawab:

“Hanya simpan beberapa gram emas dalam tas uang kita, emas memberi rasa berduit dan rasa terjamin apabila dibawa kemana-mana. Maka raut wajah kita pun akan tampak berseri-seri dan terlihat yakin. Tapi jangan tunjukkan kepada orang, nanti malah terkesan pamer dan sombong.”

Siapa yang menyangka, ternyata emas dapat ‘bertindak’ sebagai motivator untuk diri kita sendiri yaitu dengan meletakkannya di dalam dompet. Ini berdasarkan pengalaman yang dilalui oleh follower blog saya ini yang juga  merupakan seorang pengusaha.

Nasihat yang sangat unik sebenarnya sejalan dengan apa yang disarankan oleh guru emas saya, Encik Syukor Hashim. Beliau menasehati untuk meletakkan sebuah gold bar lima gram (seperti berbentuk kartu ATM) di dalam dompet dan dibawa kemana-mana.

Walaupun nilainya hampir sekitar Rp3.5 juta (saat buku ini ditulis),  tetapi tidak ada resiko untuk membelanjakannya langsung sebagaimana kita menyimpan uang ringgit ataupun rupiah di dalam dompet. Bahkan ia memberikan semangat untuk terus menambah simpanan emas. InsyaAllah. 

Saya sarankan, pegang, lihat dan belek-belek emas itu selalu. Ini akan memberikan aura yang positif. Semakin besar ukuran emas itu, semakin kuat auranya!

Sungguh menakjubkan lebih banyak dilihat, lebih cepatnya cadangan emas kita tumbuh. Sementara uang kertas, lebih banyak dilihat Semakin banyak uang kertas yang Anda belanjakan, semakin cepat dihabiskan! Mungkin inilah mengapa emas dianggap sebagai “ibu dari uang”. Ini akan berkembang biakkan lebih banyak uang untuk kita… InsyaAllah.